Rabu, 19 Februari 2014

Pengantar Kecerdasan Buatan

Kecerdasan Buatan adalah salah satu cabang Ilmu pengetahuan berhubungan dengan pemanfaatan mesin untuk memecahkan persoalan yang rumit dengan cara yang lebih manusiawi. Hal Ini biasanya dilakukan dengan mengikuti/mencontoh karakteristik dan analogi berpikir dari kecerdasan/Inteligensia manusia, dan menerapkannya sebagai algoritma yang dikenal oleh komputer. Dengan suatu pendekatan yang kurang lebih fleksibel dan efisien dapat diambil tergantung dari keperluan, yang mempengaruhi bagaimana wujud dari perilaku kecerdasan buatan. AI biasanya dihubungkan dengan Ilmu Komputer, akan tetapi juga terkait erat dengan bidang lain seperti Matematika, Psikologi, Pengamatan, Biologi, Filosofi, dan yang lainnya. Kemampuan untuk mengkombinasikan pengetahuan dari semua  bidang ini pada akhirnya akan bermanfaat bagi kemajuan dalam upaya menciptakan suatu kecerdasan buatan.

Kecerdasan buatan menurut beberapa ahli:
 • H. A. Simon [1987] :
“ Kecerdasan buatan (artificial intelligence) merupakan kawasan penelitian, aplikasi dan instruksi yang terkait dengan pemrograman komputer untuk melakukan sesuatu hal yang -dalam pandangan manusia adalah- cerdas”

• Rich and Knight [1991] :
“Kecerdasan Buatan (AI) merupakan sebuah studi tentang bagaimana membuat komputer melakukan hal-hal yang pada saat ini dapat dilakukan lebih baik oleh manusia.”

• Encyclopedia Britannica:
“Kecerdasan Buatan (AI) merupakan cabang dari ilmu komputer yang dalam merepresentasi pengetahuan lebih banyak menggunakan bentuk simbol-simbol daripada bilangan, dan memproses informasi berdasarkan metode heuristic atau dengan berdasarkan sejumlah aturan”


Tujuan dari kecerdasan buatan menurut Winston dan Prendergast [1984] :

1. Membuat mesin menjadi lebih pintar (tujuan utama)
2. Memahami apa itu kecerdasan (tujuan ilmiah)
3. Membuat mesin lebih bermanfaat (tujuan entrepreneurial)





AI dapat dipandang dalam berbagai perspektif.

• Dari perspektif Kecerdasan (Intelligence)
AI adalah bagaimana membuat mesin yang “cerdas” dan dapat melakukan hal-hal yang sebelumnya dapat dilakukan oleh manusia

• Dari perspektif bisnis
AI adalah sekelompok alat bantu (tools) yang berdaya guna, dan metodologi yang menggunakan tool-tool tersebut guna menyelesaikan masalah-masalah bisnis.

• Dari perspektif pemrograman (Programming)
AI termasuk didalamnya adalah studi tentang pemrograman simbolik, pemecahan masalah, proses pencarian (search)

o Umumnya program AI lebih fokus pada simbol-simbol daripada pemrosesan numerik (huruf, kata, angka untuk merepresentasikan obyek, proses dan hubungannya).
o Pemecahan masalah -> pencapaian tujuan
o Search -> jarang mengarah langsung ke solusi. Proses search menggunakan beberapa teknik.
o Bahasa pemrograman AI :

§ LISP, dikembangkan awal tahun 1950-an, bahasa pemrograman pertama yang diasosiasikan dengan AI.
§ PROLOG, dikembangkan pada tahun 1970-an.
§ Bahasa pemrograman berorientasi obyek (Object Oriented Programming (Objective C, C++, Smalltalk, Java)

• Dari perspektif penelitian (research)

o Riset tentang AI dimulai pada awal tahun 1960-an, percobaan pertama adalah membuat program permainan (game) catur, membuktikan teori, dan general problem solving (untuk tugas-tugas sederhana)
o “Artificial intelligence” adalah nama pada akar dari studi area.



1.2 DOMAIN PENELITIAN DALAM KECERDASAN BUATAN

• Formal tasks (matematika, games)
• Mundane task (perception, robotics, natural language, common sense, reasoning)
• Expert tasks (financial analysis, medical diagnostics, engineering, scientific analysis, dll)

PERMAINAN (Game)

• Kebanyakan permainan dilakukan dengan menggunakan sekumpulan aturan.
• Dalam permainan digunakan apa yang disebut dengan pencarian ruang.
• Teknik untuk menentukan alternatif dalam menyimak problema ruang merupakan sesuatu yang rumit.
• Teknik tersebut disebut dengan HEURISTIC.
• Permainan merupakan bidang yang menarik dalam studi heuristic

NATURAL LANGUAGE

Suatu teknologi yang memberikan kemampuan kepada komputer untuk memahami bahasa manusia sehingga pengguna komputer dapat berkomunikasi dengan komputer dengan menggunakan bahasa sehari -hari.

ROBOTIK DAN SISTEM SENSOR

Sistem sensor, seperti sistem vision, sistem tactile, dan sistem pemrosesan sinyal jika dikombinasikan dengan AI, dapat dikategorikan kedalam suatu sistem yang luas yang disebut sistem robotik.

EXPERT SYSTEM

Sistem pakar (Expert System) adalah program penasehat berbasis komputer yang mencoba meniru proses berpikir dan pengetahuan dari seorang pakar dalam menyelesaikan masalah-masalah spesifik.

1.3 KONSEP DAN DEFINISI DALAM KECERDASAN BUATAN

TURING TEST – Metode Pengujian Kecerdasan

• Turing Test merupakan sebuah metode pengujian kecerdasan yang dibuat oleh Alan Turing.
• Proses uji ini melibatkan seorang penanya (manusia) dan dua obyek yang ditanyai. yang satu adalah seorang manusia dan satunya adalah sebuah mesin yang akan diuji.
• Penanya tidak bisa melihat langsung kepada obyek yg ditanyai
• Penanya diminta untuk membedakan mana jawaban komputer dan mana jawaban manusia berdasarkan jawaban kedua obyek tersebut.
• Jika penanya tidak dapat membedakan mana jawaban mesin dan mana jawaban manusia maka Turing berpendapat bahwa mesin yang diuji tersebut dapat diasumsikan CERDAS.

PEMROSESAN SIMBOLIK

• Komputer semula didisain untuk memproses bilangan/angka-angka (pemrosesan numerik).
• Sementara manusia dalam berpikir dan menyelesaikan masalah lebih bersifat simbolik, tidak didasarkan kepada sejumlah rumus atau melakukan komputasi matematis.
• Sifat penting dari AI adalah bahwa AI merupakan bagian dari ilmu komputer yang melukan proses secara simbolik dan non-algoritmik dalam penyelesaian masalah

HEURISTIC

• Istilah Heuristic diambil dari bahasa Yunani yang berarti menemukan
• Heuristic merupakan suatu strategi untuk melakukan proses pencarian (search) ruang problema secara selektif, yang memandu proses pencarian yang kita lakukan disepanjang jalur yang memiliki kemung kinan sukses paling besar.

PENARIKAN KESIMPULAN (INFERENCING)

• AI mecoba membuat mesin memiliki kemampuan berpikir atau mempertimbangkan (reasoning)
• Kemampuan berpikir (reasoning) termasuk didalamnya proses penarikan kesimpulan (inferencing) berdasarkan fakta-fakta dan aturan dengan menggunakan metode heuristik atau metode pencarian lainnya.

PENCOCOKAN POLA (PATTERN MATCHING)

• AI bekerja dengan metode pencocokan pola (pattern matching) yang berusaha untuk menjelaskan obyek, kejadian (events) atau proses, dalam hubungan logik atau komputasional.

1.4 Perbandingan Kecerdasan Buatan dengan Kecerdasan Alamiah

Keuntungan Kecerdasan Buatan dibanding kecerdasan alamiah:

• lebih permanen
• memberikan kemudahan dalam duplikasi dan penyebaran
• relatif lebih murah dari kecerdasan alamiah
• Konsisten dan teliti
• Dapat didokumentasi
• Dapat mengerjakan beberapa task dengan lebih cepat dan lebih baik dibanding manusia

Keuntungan Kecerdasan Alamiah dibanding kecerdasan buatan

• Bersifat lebih kreatif
• Dapat melakukan proses pembelajaran secara langsung, sementara AI harus mendapatkan masukan berupa simbol dan representasi-representasi
• Fokus yang luas sebagai referensi untuk pengambilan keputusan sebaliknya AI menggunakan fokus yang sempit

Komputer dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang obyek, kegiatan (events), proses dan dapat memproses sejumlah besar informasi dengan lebih efisien dari yang dapat dikerjakan manusia, tetapi disisi lain manusia –dengan menggunakan insting- dapat melakukan hal yang sulit untuk diprogram pada komputer, yaitu: manusia dapat mengenali (recognize) hubungan antara hal-hal tersebut, menilai kualitas dan menemukan pola yang menjelaskan hubungan tersebut.

1.5 Perbedaan Komputasi AI dengan Proses Komputasi Konvensional

Senin, 17 Februari 2014

Pengertian Media menurut beberapa ahli dan perbedaan media pembelajaran dengan sumber belajar



A.    DEFINISI MEDIA MENURUT BEBERAPA AHLI

1.      Menurut Arsyad, 2002; Sadiman, dkk., 1990, mengatakan bahwa media (bentuk jamak dari kata medium), merupakan kata yang berasal dari bahasa latin medius, yang secara harfiah berarti ‘tengah’, ‘perantara’ atau ‘pengantar’.Oleh karena itu, media dapat diartikan sebagai perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Media dapat berupa sesuatu bahan (software) dan/atau alat (hardware).
2.      Menurut Gerlach & Ely (dalam Arsyad, 2002), mengatakan bahwa media jika dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi, yang menyebabkan siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Jadi menurut pengertian ini, guru, teman sebaya, buku teks, lingkungan sekolah dan luar sekolah, bagi seorang siswa merupakan media.
3.      Dalam Buku Pengantar Ilmu Komunikasi (Cangara, 2006 : 119), media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Ada beberapa pakar psikologi memandang bahwa dalam komunikasi antarmanusia, maka media yang paling dominasi dalam berkomunikasi adalah pancaindera manusia seperti mata dan telinga. Pesan – pesan yang diterima selanjutnya oleh pancaindera selanjutnya diproses oleh pikiran manusia untuk mengontrol dan menentukan sikapnya terhadap sesuatu, sebelum dinyatakan dalam tindakan.
4.      Association of Education and Communication Technology (AECT), mengatakan bahwa media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan dan informasi.
Dari beberapa pendapat ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa media adalah alat, sarana, perantara, dan penghubung untuk menyebar, membawa atau menyampaikan sesuatu pesan (message) dan gagasan kepada penerima. Sedangkan media pendidikan adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perbuatan, minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar mengajar terjadi pada diri siswa.



B.     PERBEDAAN MEDIA PENDIDIKAN DENGAN SUMBER BELAJAR
Media pembelajaran adalah alat, sarana, perantara, dan penghubung untuk menyebar, membawa atau menyampaikan sesuatu pesan (message) dan gagasan, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perbuatan, minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar mengajar terjadi pada diri siswa. Dalam media pembelajaran terdapat dua unsur yang terkandung , yaitu (a) pesan atau bahan pengajaran yang akan disampaikan atau perangkat lunak, dan (b) alat penampil atau perangkat keras. Sebagai contoh  guru akan mengajarkan  bagaimana urutan gerakan melakukan sholat. Kemudian guru tersebut menuangkan ide-idenya dalam bentuk gambar ke dalam selembar kertas, ia menggambarkan setiap gerakan sholat tersebut dalam kertas tersebut, saat di kelas ia menjelaskannya kepada siswa bagaimana gerakan sholat tersebut dengan cara memperlihatkan poster yang bergambarkan gerakan-gerakan yang telah ia buat sebelumnya. Kemudian siswapun melakukan gerakan sholati dengan apa yang terdapat dalam poster tersebut. Dalam perkembangan selanjutnya poster ini termasuk ke dalam media sederhana.
Sedangkan sumber belajar (learning resources) adalah semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh siswa dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu. Sumber belajar adalah bahan-bahan yang dimanfaatkan dan diperlukan dalam proses pembelajaran, yang dapat berupa buku teks, media cetak, media elektronik, narasumber, lingkungan sekitar, dan sebagainya yang dapat meningkatkan kadar keaktifan dalam proses pembelajaran.



UTS MK Profesi Kependidikan



NAMA           : GUSDANELA
NIM/BP          : 1206535/2012
PRODI           : PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER

JAWABAN UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)
PROFESI KEPENDIDIKAN

1.      Jelaskan 5 (lima) alasan mengapa saudara sebagai calon guru perlu memahami profesi kependidikan?
Jawaban:
1)      Untuk mengetahui mengapa pekerjaan guru dikatakan sebagai profesi .
Menurut Arni Muhammad dan Asmidir Ilyas (2005:10) bahwa profesi pada hakikatnya adalah suatu pernyataan atau suatu janji terbuka yang menyatakan bahwa seseorang itu mengabdikan dirinya pada suatu jabatan atau pelayan karena orang tersebut merasa terpanggil untuk menjabat pekerjaan itu. Berdasarkan pernyataan tersebut jelaslah bahwa pekerjaan guru adalah profesi. Karena seorang guru sanggup dan rela mengabdikan dirinya untuk membimbing, mengajar, dan mendidik peserta didik agar nantinya berguna bagi dirinya sendiri, orang lain dan negara. Profesi guru itu merupakan panggilan jiwanya sendiri, sehingga ia bertanggung jawab atas profesinya tersebut.
2)      Untuk mengetahui hakikat guru sebagai profesi.
Setelah tahu bahwa pekerjaan guru adalah sebuah profesi, maka juga harus tahu bagaimana hakikat guru sebagai profesi. Sehingga berguna bagi diri saya sendiri selaku calon pendidik nantinya. Menurut Arni Muhammad dan Asmidir Ilyas (2005:20) bahwa hakikat guru sebagai profesi adalah memahami tentang harkat dan martabat guru, kompetensi apa saja yang harus dimiliki guru agar dapat menjadi guru yang professional, wadah atau organisasi profesi apa saja yang dapat dijadikan tempat bagi guru memperjuangkan hak-haknya dan juga untuk meningkatkan wawasan dan profesionalismenya, dan memahami norma yang harus dipedomani dan di patuhi yakni Kode Etik Guru.
a).  Harkat dan martabat guru
Dengan mengetahui hakikat guru sebagai profesi ini, saya selaku calon pendidik menjadi tahu harkat dan martabat saya sebagai seorang guru. Kemudian bagaimana saya menjaga harkat dan martabat tersebut, lalu meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap profesi guru.
b).  Kompetensi guru
Saya menjadi tahu kompetensi-kompetensi yang harus saya penuhi sebagai calon pendidik/guru nantinya. Sebagai pendidik saya tidak hanya mendidik, yaitu membantu anak didik mengembangkan pribadinya, memperluas pengetahuannya, dan melatih keterampilannya dalam berbagai bidang. Akan tetapi saya harus memiliki kemampuan yang disebut kompentesi guru yang harus saya penuhi tadi.
Dimana Departemen Pendidikan dan Kebudayaan ( dalam Arni Muhammad dan Asmidir Ilyas, 2005:21) dan (dalam Syahril, dkk., 1999:18) telah merumuskan kemampuan-kemampuan yang harus dimiliki dan dipenuhi oleh guru dan mengelompokkannya atas tiga dimensi umum:
Ø  Kompetensi Kognitif (kecakapan ranah cipta)
Ø  Kompetensi Afektif (kecakapan ranah rasa)
Ø  Kompetensi Psikomotorik (kecakapan ranah rasa)
Setelah mengetahui ketiga kompetensi guru tersebut, saya menjadi tahu sebagai calon pendidik nantinya harus menciptakan (ranah cipta) metode yang bagus dan menarik dalam mengajar, sehingga dapat memberikan dua pengetahuan kepada peserta didik yaitu pengetahuan umum dan pengetahuan bidang studi. Kemudian, agar pengetahuan dapat diterima secara efektif oleh peserta didik, maka saya harus memiliki sikap dan perasaan (ranah rasa) yang baik seperti yang dikemukakan oleh Syahril, dkk (1999: 19) yakni self concept and self esteem (konsep diri dan harga diri) , self efficacy and contextual efficacy (efikasi diri dan efikasi kontekstual guru), attitude of self-acceptance and others acceptance (sikap terhadap penerimaan diri sendiri dan orang lain). Lalu, agar proses belajar mengajar semakin lancar dan peserta didik tidak jenuh mendengarkan saya saat mengajar, maka saya harus memilki kecakapan (ranah karsa) agar dapat menjadi teladan bagi peserta didik seperti, saat duduk, berdiri, berbicara dan lain sebagainya.
c).  Organisasi professional keguruan
Menurut Arni Muhammad dan Asmidir Ilyas (2005:27) organisasi professional keguruan merupakan wadah untuk menyatukan gerak langkah dan mengendalikan keseluruhan profesi. Salah satu wadah itu telah ada yakni Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), dan lain-lain.
Sebagai calon guru nantinya saya dapat berpartisipasi dabn berjuang bersama guru lainnya untuk mempertahankan profesi guru melalui PGRI tadi dan bagaimana meningkatkan mutu guru. Kemudian melului MGMP saya dapat bermusyawarah dengan guru mata pelajaran yang sama dengan yang saya ajarkan bagaimana meningkatkan pengajarn mata pelajaran yang saya ikuti.
d). Kode Etik Guru]
Kode Etik Guru Indonesia ( dalam Arni Muhammad dan Asmidir Ilyas, 2005: 31) adalah sebagai berikut:
1.      Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia seutuhnya yang berjiwa Pancasila.
2.      Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran professional
3.      Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan melakukan bimbingan dan pembinaan.
4.      Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya proses belajar mengajar.
5.      Guru memlihara hubungan baik dengan orangtua murid dan masyarakat sekitarnya untuk membina peran serta dan rasa tanggung jawab bersama terhadap pendidikan.
6.      Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan mutu dan martabat profesi.
7.      Guru memelihara hubungan se-profesi , semangat kekeluargaan, dan kesetiakawanan social.
8.      Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi PGRI sebagai sara penunjang dan pengabdian.
9.      Guru melaksanakan segala kebijaksanaan pemerintah dalam bidang pendidikan.
Setelah tahu Kode Etik Guru Indonesia ini, saya sebagai calon guru nantinya menjadi tahu apa saja tugas dan kewajiban saya sebagai guru serta aturan-aturan yang harus sata ikuti dan patuhi.
3)      Di dalam profesi kependidikan ternyata juga berkaitan dengan bimbingan dan konseling (BK). Oleh karena itu, saya sebagi calon guru ingin tahu bagaimana ikut mendukung dan berpartisipasi dalam program bimbingan dan konseling di sekolah yang berguna untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi oleh peserta didik. Saya bisa membantu guru pembimbing (BK) mengidentifikasi siwa-siswa yang memerlukan layanan bimbingan dan koseling dengan memberikan data siswa-siswa tersebut.
4)      Saya perlu mengetahui jabatan fungsional guru, golongan, jenjang pangkat, jenjang jabatan dan apa itu tugas, tanggung jawab dan wewenang seorang guru.
Lahirnya Keputusan Menpan No. 84/MENPAN/1993 tentang Jabatan Fungsioanal Guru dan Angka Kreditnya merupakan bukti kepedulian pemerintah terhadap pengembangan profesi guru.
Guru mempunyai golongan dan kepangkatan serta jabatan yang telah diatur sedemikian dalam rangkaian pembinaan. Sebagai calon guru nantinya saya akan selalu berusaha meningkatkan mutu saya sebagai guru dan mengumpulkan angka kredit, sehingga bisa naik pangkat, sebagai bukti bahwa saya benar-benar sungguh-sungguh menjalani profesi guru.
Berdasarkan Keputusan Menpan Nomor 84/1993 ( dalam Arni Muhammad dan Asmidir Ilyas, 2005:42)  adapun tugas pokok guru adalah (1) menyusun program pengajaran, menyajikan program pengajaran, evaluasi belajar, analisis hasil belajar, serta menyusun program perbaikan, dan pengayaan terhadap peserta didik yang menjadi jawabnya, (2) menyusun program bimbingan, evaluasi pelaksanaan bimbingan, analisis hasil pelaksanaan bimbingan , dan tindak lanjut dalam program binmbingan terhadap peserta didik yang menjadi tanggung jawabnya. Tanggung jawab guru adalah menyelesaikan tugas sebagai tenaga pengajar atau pembimbing sesuai dengan tujuan pendidikan pendidikan yang dibebankan kepadanya. Sedangkan wewenang guru adalah memilih dan menentukan metode kerja untuk mencapai hasil pendidikan yang optimal dalam melaksanakan tugas pekerjaannya dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kode etik guru.
Setelah tugas, tanggung jawab, dan wewenang guru, saya selaku calon guru menjadi tahu apa yang harus dilakukan sebagai seorang guru. Apa yang menjadi tugas dan wewenang yang harus saya lakukan, dan saya harus bertanggung jawab atas tugas yang telah diberikan kepada saya.
5)      Untuk mengetahui bagaimana menjadi guru yang ideal dan professional dan berperan dalam administrasi pendidikan.
Menurut Arni Muhammad dan Asmidir Ilyas (2005:40) guru yang ideal adalah guru yang menguasai kompetensinya sebagai guru. Menjadi guru nantinya, saya tidak hanya akan mengajar saja dikelas, namun juga harus memberikan teladan yang bagus bagi muridnya sehingga bisa menjadi model.
Sebagai calon guru professional, disamping memiliki wawasan bimbingan dan konseling, saya juga perlu memililki wawasan administrasi pendidikan dan ikut berpartisipasi di dalamnya. Dimana administrasi pendidikan itu adalah rangkaian kegiatan menata, mengurus, mengatur pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional dan tujuan sekolah. Saya mungkin dapat berperan dalam administrasi kurikulum, yakni menjalankan kurikulum yang telah ada dan mengembangkannya.

2.      Jelaskan guru idola yang bagaimana atau seperti apa yang diharapkan siswa saat ini sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman?
Jawaban:
Seiring dengan perkembangan zaman saat ini, saya lihat teknologi semakin maju, segala hal hamper menggunakan teknologi dan juga sekarang telah diakui adanya kesetaran gender, dimana perempuan dan laki-laki dianggap sama, perempuan bisa aja melakukan pekerjaan laki maupun sebaliknya. Maka gurur harus tahu juga dengan teknologi dan memahami kesetaraan gender yang terjadi.
Dengan perkembangan tersebut, berpengaruh juga terhadap tuntutan siswa kepada guru. Dimana guru dituntut tidak hanya mengajar dengan metode ceramah, menulis di papan tulis. Siswa menuntut guru mampu memahami perkembangan teknologi yang ada, guru dapat mengajar dengan memanfaatkan teknologi yang ada, sehingga mereka tidak bosan dalam pelajaran.
Guru dituntut juga menjadi teladan yang baik bagi siswa. Guru harus mampu membuat siswa mengerti dan menangkap pelajaran yang diberikannya. Guru harus memiliki sikap dan pribadi yang bagus baik di lingkungan sekolah maupun dalam kehidupan sehari-hari seperti ramah, sopan, dan lain-lain. Kemudian, kita ketahui siswa tidak terlepas dari masalah-masalah, maka seorang guru harus memahami, mengatasi dan mencari solusi masalah tersebut. Guru harus mampu menjadi orangtua sekaligus temann bagi siswa, guru harus mendengarkan pendapat siswanya. Guru juga tidak boleh membedakan status social siswanya. Guru harus bersikap adil kepada semua siswanya, dan juga tidak membedakan antara perempuan dengan laki-laki. Contohnya: seorang anak perempuan bercita-cita ingin menjadi presiden. Maka selaku guru harus mendorong
Jadi, guru idola yang yang diharapkan siswa adalah:
1)      Guru yang tahu dengan perkembangan teknologi yang ada dan melakukan proses belajar mengajar di kelas dengan memanfaatkan teknologi tersebut. Contohnya: memberikan pelajaran dengan Power Point dengan animasi yang menarik, sehingga menjadi tidak bosan belajar.
2)      Guru yang memiliki pengetahuan luas di mata pelajaran yang diajarkan.
3)      Guru yang memiliki sikap dan pribadi yang bagus baik di lingkungan sekolah maupun dalam kehidupan sehari-hari. Seperti: rapi, sopan, ramah, dan lain sebagainya
4)      Guru yang tidak membedakan status sosial siswanya.
5)      Guru yang mengakui adanya kesetaraan gender.
6)      Guru yang merangkap tiga fungsi sekaligus yakni, sebagai guru yang mendidik, sebagai orangtua di sekolahh yang mengayomi, dan  sebagai teman yang mau mendengarkan keluh kesahnya.
7)      Guru yang mampu memberi solusi terhadap permasalahan yang dihadapi siswa dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpendapat.
Menurut Dedi Supriadi (1999:333) bahwa guru ideal bagi siswa adalah sebagai berikut:
1)      Sebagai pelatih (coach)
Guru akan berperan ibarat pelatih olahraga. Ia akan lebih banyak membantu siswa dalam “permainan”. Bedanya, permainan itu adalah belajar (game of learning).
1)      Sebagai konselor
Guru akan menjadi sahabat siswa, teladan dalam pribadi yang mengundang rasa hormat dan keakraban dari siswa.
2)      Sebagai manajer belajar
Guru akan bertindak ibarat manajer perusahaan. Ia membimbing siswanya belajar, memgambil prakarsa, mengeluarkan ide-ide terbaik yang dimilikinya. Namun di pihak lain, ia merupakan bagian dari siswa, ikut  belajar bersama mereka sebagai “pelajar”. Guru juga belajar dari teman seprofesinya melalui model “team teaching” yang sudah dikenal.
Sedangkan menurut Arni Muhammad dan Asmidir Ilyas (2005:40) guru idola hendaknya guru yang ideal yakni guru yang menguasai kompetensinya sebagai guru. Kompetensi itu tidak berdiri sendiri, terpisah dari kemampuan yang lain karena untuk mengajar di kelas diperlukan kemampuan yang mendasarinya.

3.      Pekerjaan guru merupakan suatu profesi yang berdasarkan tupoksi, kemahiran dan standar mutu.
a.      Jelaskan apa yang dimaksud dengan Jabatan Fungsional dan Jabatan Struktural? Jawaban saudara disertai contoh.
Jawaban:
      Jabatan Fungsional adalah jabatan teknis yang tidak tercantum dalam struktur organisasi, tetapi dari sudut pandang fungsinya sangat diperlukan dalam pelaksansaan tugas-tugas pokok organisasi, misalnya: auditor (Jabatan Fungsional Auditor atau JFA), guru, dosen, dokter, perawat, bidan, apoteker, peneliti, perencana, pranata komputer, statistisi, pranata laboratorium pendidikan, dan penguji kendaraan bermotor.
Jabatan Struktural adalah jabatan yang secara tegas ada dalam struktur organisasi. Kedudukan jabatan struktural bertingkat-tingkat dari tingkat yang terendah (eselon IV/b) hingga yang tertinggi (eselon I/a). Contoh jabatan struktural di PNS Pusat adalah: Sekretaris Jenderal, Direktur Jenderal, Kepala Biro, dan Staf Ahli. Sedangkan contoh jabatan struktural di PNS Daerah adalah: sekretaris daerah, kepala dinas/badan/kantor, kepala bagian, kepala bidang, kepala seksi, camat, sekretaris camat, lurah, dan sekretaris lurah.
b.      Jelaskan mengapa pekerjaan guru dilecehkan/diabaikan oleh siswa dan masyarakat?
Jawaban:
Pekerjaan guru dilecehkan/diabaikana oleh siswa dan masyarakat hal itu dikarenakan kurang adanya kesadaran dari diri sendiri bahwa yang membuat mereka pandai untuk pekerjaan lainnya adalah buah hasil kerja keras dari didikan seorang guru. Mereka juga hanya melihat pekerjaan guru itu dari segi materi atau gaji guru yang rendah.
Adanya pandangan sebagian masyarakat bahwa siapa pun dapat menjadi guru asalkan ia berpengetahuan. Kekurangan tenaga guru di daerah terpencil, memberikan peluang untuk mengangkat seseorang yang tidak mempunyai kewenangan profesional. pandangan guru itu sendiri terhadap profesinya. Banyak guru yang tidak menghargai profesi yang disandangnya, dan tidak berusaha untuk mengembangkan profesi tersebut. Perasaan rendah diri karena menjadi guru, penyalahgunaan profesi untuk kepuasaan dan kepentingan dirinya, ketidakmampuan guru melaksanakan tugas profesinya, komersialisasi mengajar, dan lain-lain, sering menyebabkan pudarnya wibawa guru sehingga pengakuan profesi guru semakin merosot.
Menurut Dedi Supriadi (dalam Arni Muhammad dan Asmidir Ilyas, 2005:48) mengidentifikasi bahwa gaji guru di negara maju lebih tinggi antara 111% s/d 235% lebih tinggi dibandingkan gaji para pegawai administrasi dan industry. Di belanda gaji guru 111% lebih tinggi dibandingkan dengan gaji pegawai administrasi ,Australia 116%, Amerika Serikat 128%, Perancis 157%, Selandia Baru 185%,. Dibandingkan dengan sektor industri, gaji guru di Australia 115% lebih tinggi, Skotlandia 120 %, Amerika Serikat 125%, Selandia Baru 125%, Belanda 126%, Jerman 213%, Finlandia 234% dan Swedia 235%. Hasil survey di Amerika menunjukkan bahwa pekerjaan guru menjadi urutan pertama (31,3%) diikuti jabatan perawat (27,1%), pegawai pemerintah  (19,1%), pedagang (12,8%) dan ahli hukum (9,7%).
Kondisi ini sangat bertolak belakang dengan di Indonesia, dimana guru atau dosen menjadi pilihan profesi terakhir setelah pekerjaan lainnya seperti dokter, apoteker, dan lain-lain. Namun yang saya lihat sekarang ini profesi guru tidak lagi direndahkan, diaman gaji guru sudah lebih tinggi daripada gaji pegawai administrasi atau yang lainnya, dengan adanya Tunjangan Fungsional Guru yang telah mengangkat harkat, citra dan martabat guru. Bagi saya sendiri sangat menghargai profesi guru. Saya bisa menjadi seperti saat sekarang ini karena didikan dari guru. Sebagai calon guru nantinya saya tidak akan malu atas profesi saya tersebut. Tetapi saya akan menjunjung tinggi profesi guru.
c.       Bagaimana pendapat saudara tentang kewibawaan guru saat ini di sekolah dan dan di mata masyarakat?
Jawaban:
      Menurut saya, dalam melaksanakan tugasnya di sekolah guru bisa dikatakan berwibawa apabila telah mempunyai kepribadian yang baik atau tercermin melalui sikap dari guru tersebut. Kepribadian itu adalah keseluruhan dari individu yang terdiri dari unsur psikis dan fisik. Contohnya: seorang yang berwibawa adalah memakai pakaian yang rapi dan sopan, pintar, ramah, dan sopan.    
      Sebagian besar guru di sekolah sudah berwibawa. Hal itu sudah saya lihat waktu saya bersekolah dari sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas. Guru-guru saya memiliki kepribadian yang baik yakni baik psikis maupun fisik. Namun ada juga beberapa guru yang lemah di kepribadian psikisnya, yang mana mau mendengarkan pendapat dirinya sendiri dibandingkan pendapat siswanya. Padahal bisa saja pendapat siswanya itu ada benarnya juga. Hal tersebut dapat merendahkan sedikit wibawa guru.
      Dimata masyarakat, ada banyak variasi pendapat mengenai bagaimana kewibawaan guru. Seperti guru yang bertugas di pedesaan dengan tulus, kemudian baik kepada masyarakat di sana, berpakaian sopan, ramah. Maka masyarakat di pedesaan akan menilai bahwa guru tersebut sangat berwibawa. Namun, pernah saya dengar di suatu daerah membuka penerimaan calon Pegawai Negeri Sipil (PNS). Untuk menjadi guru disana harus membayar uang kepada pemerintah daerahnya dari 50 juta sampai 100 juta. Hal itu menimbulkan pendapat dari masyarakat rendanya wibawa seorang guru. Untuk menjadi guru tidak usah sekolah tinggi-tinggi, profesi guru bisa dibeli dengan uang. Problema itu tentunya sangatlah miris, saya sebagai calon guru nantinya akan menjaga kewibawaan saya sendiri sebagai seorang guru.
d.      Jelaskan hak dan kewajiban siswa, guru berdasarkan Undang-Undang Sisdiknas No. 20/2003.
Jawaban:
      Hak dan kewajiban siswa berdasarkan UU Sisdiknas No. 20/ 2003 ( dalam Soetjipto dan Raflis Kosasih, 1999) yaitu:
1)      Setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak:
a.       Mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan agama yang dianutnya dan diajarkan oleh pendidik yang seagama.
b.      Mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya.
c.       Mendapatkan beasiswa bagi yang berprestasi yang orang tuanya tidak mampu membiayai pendidikannya.
d.      Mendapatkan biaya pendidikan bagi mereka yang orang tuanya tidak mampu membiayai pendidikannya.
e.       Pindah ke program pendidikan pada jalur dan satuan pendidikan lain yang setara.
f.       Menyelesaikan program pendidikan sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing dan tidak menyimpang dari ketentuan batas waktu yang ditetapkan.
2)      Setiap peserta didik berkewajiban:
a. Menjaga norma-norma pendidikan untuk menjamin keberlangsungan proses dan keberhasilan pendidikan.
a.       Ikut menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan, kecuali bagi peserta didik yang dibebaskan dari kewajiban tersebut sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3)      Warga negara asing dapat menjadi peserta didik pada satuan pendidikan yang diselenggarakan dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
4)       Ketentuan mengenai hak dan kewajiban peserta didik sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.
Hak dan kewajiban guru (pendidik)
1)      Pendidik dan tenaga kependidikan berhak memperoleh:
a.       Penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial yang pantas dan memadai.
b.      Penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja.
c.       Pembinaan karier sesuai dengan tuntutan pengembangan kualitas.
d.      Perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas dan hak atas hasil kekayaan
intelektual; dan kesempatan untuk menggunakan sarana, prasarana, dan fasilitas    pendidikan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas.
2)      Pendidik dan tenaga kependidikan berkewajiban:
a.       Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis.
b.      Mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan; dan  memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.

4.      Jelaskan masalah-masalah yang sering dialami guru dalam melaksanakan profesinya di tengah-tengah masyarakat yang multidimensional saat ini !
Jawaban:
Masalah-masalah yang sering dialami guru dalam melaksanakan profesinya di tengah-tengah masyarakat yang multidimensional saat ini adalah:
1)      Kesenjangan multidimensional
a.       Kesenjangan aspek aspek kemasyarakatan.
b.      Kesenjangan sesiografis.
c.       Kesenjangan yang berkaitan dengan aspek material.
d.      Kesenjangan antara mayoritas dan minoritas.
2)      Konflik antar etnis dan antar pemeluk agama yang berbeda
Konflik antar suku bangsa sebenarnya adalah produk dari hubungan antar suku bangsa yang berlaku setempat,oleh karna itu factor penyebabnyaada dalam konteks-konteks setempat. Sebagai seorang guru, harus bisa melakukan sosialisasi di masyarakat yang beragam. Setiap masyarakat memiliki ciri dan sifat tertentu. Sebagai seorang guru kita harus bisa menempatkan diri kita sesuai dengan sifat dan karakteristik masyarakat yang dihadapi.

5.      Coba saudara ilustrasikan upaya-upaya apa yang dapat  saudara lakukan untuk mengangkat harkat dan martabat guru dan rendahnya hasil Uji Kompetensi Guru (UKG 2012) ?
Jawaban:
Guru merupakan profesi yang sangat mulia. Guru adalah sosok yang sangat berarti dalam hidup ini. Guru lah yang telah mendidik, mengayomi, membimbing anak didiknya perlahan demi  perlahan namun pasti, dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang bodoh menjadi pintar, dari yang pemalas menjadi rajin, dan banyak lagi hal baik lainnya yang dilakukan oleh guru yang tidak cukup diucapkan dengan kata-kata. Guru tidak pernah lelah dan putus asa, tapi dengan tegar, sabar dan semangat baja, dia mengabdikan dirinya agar anak didiknya menjadi sosok yang berguna baik bagi dirinya sendiri, orang lain maupun bagi bangsa. Tanpa adanya seorang guru, seorang pemimpin pun tidak bisa melaksanakan tugasnya dengan baik.
Begitu pula bagi diri saya pribadi, sosok guru itu sangatlah berarti hingga saya bisa seperti saat sekarang ini. Kemarin, saat ini dan besok saya pasti akan masih membutuhkan sosok guru yang membimbing saya kearah yang lebih baik. Bagi saya, guru itu seperti “matahari” yang tidak pernah lelah mendidik dan membimbing anak didiknya, bahkan ia rela meluangkan banyak waktunya untuk anak didiknya. Guru bagaikan pelita dalam kegelapan, selalu ada di dalam hati sanubari.
Saya selaku calon guru sudah seharusnya saya mengangkat harkat dan martabat guru dan juga sebagai rasa terimakasih saya terhadap guru-guru yang telah mendidik saya serta untuk semua guru di dunia. Adapun upaya-upaya yang akan saya lakukan adalah :
1)      Sekarang saya tengah menyelesaikan program strata satu (S1) bidang pendidikan bersama dengan banyak teman saya lainnya. Hal ini sudah pastilah saya akan menjadi seorang guru. Itu mengindikasikan bahwa profesi guru diakui banyak oarang. Contohnya saja di Universitas Negeri Padang (UNP) dengan mottonya “Alam takambang jadi guru”, berarti bahwa di alam semesta ini banyak sekali kesempatan menjadi guru, dan tidak dipungkiri juga bahwa mahasisiwa UNP sangatlah banyak yang berminat menjadi guru.Namun, jika ada orang-orang bertanya kepada saya, saya akan bilang bahwa profesi guru adalah profesi yang mulia dan profesi yang telah diakui oleh negara dengan adanya Tunjangan Fungsional guru.
2)      Saya mulai dari diri saya sendiri. Selaku calon guru nantinya saya akan melaksanakan hak, tugas dan kewajiban, dan wewenang sebagai seorang guru dengan baik dan sesuai dengan Kode Etik Guru Indonesia sehingga akan menjaga bahkan meningkatkan harkat dan martabat guru.
3)      Selaku calon guru, nantinya saya akan menjadi guru professional dan berusaha meningkatkan wibawa guru dimata masyarakat. Saya akan menambah pengetahuan saya dan memberikannya kepada anak didik saya. Saya akan melakukan berbagai kegiatan sekolah yang melibatkan masyarakat secara langsung. Contohnya: memperingati  Hari Guru Nasional dan saya membuat acara pementasan darama yang beri tema “Pahlawan Tanpa Jasa”. Acara itu adalah lomba antar kelas, dimana satu kelas mengutus satu kelompok drama yang terdiri dari 10 orang siswa dan harus melibatkan langsung orangtua mereka masing-masing, lalu masing-masing kelompok akan dibimbing oleh dua orang guru. Anggota kelompok tadi ada yang akan berperan menjadi guru, siswa dan orangtua siswa. Dengan acara tersebut, oangtua akan menyadari betapa hebatnya profesi guru, guru membimbing siswa sekaligus orangtuanya dengan sabar agar bisa berakting dengan baik. Kemudian dengan jalan cerita yang bagus, orangtua atau bagian dari masyarakat menjadi sadar betapa mulianya profesi guru. Dengan tema guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa, menyadarkan orangtua siswa bahwa guru rela tidak digaji hanya demi mencerdaskan anak bangsa. Dengan begitu, harkat dan martabat guru di mata masyarakat semakin meningkat.
      Upaya-upaya yang saya berikan juga sejalan dengan pendapat Syahril, dkk (2009:19) dan Anisah, dkk (1999:23) upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan harkat dan martabat guru adalah sebagai berikut:
1.      Menjadikan Posisi Guru Sebagai Suatu Profesi (Guru Sebagai Profesi)
Berikut adalah beberapa hal yang terkait dengan guru sebagai sutu profesi,yaitu;
a.       Kualifikasi
Berbicara tentang guru yang profesional berarti membicarakan tentang kualifikasi guru. Guru yang profesional punya kualifikasi tertentu. Ada dua kualifikasi yaitu;
1)      Kualifikasi Personal.
Ada berbagai ungkapan untuk melukiskan kualifikasi personal guru diantaranya: a). Guru yang baik Baik disini dalam artian mempunyai sifat moral yang baik seperti ; jujur, setia, sabar, betanggung jawab, tegas, iuwes, ramah, konsisten,berinisiatif dan berwibawa. Jadi guru yang baik itu bila dilengkapi oleh sifat -sifat yang disebutkan di atas. b). Guru yang berhasil Seorang guru dikatakan berhasil apabila ia di dalammengajar dapat menunjukan kemampuannya sehingga tujuan - tujuan yangtelah ditentukan dapat dicapai oleh peserta didik. c). Guru yang efektif. Yang dimaksud dengan guru yang efektif  yaitu apabila ia dapat mendayagunakan waktu dan tenaga yang sedikit tetapi dapat mencapai hasil yang banyak. Berarti guru yang pandai menggunakan strategi mengajar dan mampu menerapkan metode - metode mengajar secara berdayaguna dan berhasil guna akan disebut sebagai guru yang efektif.
2)      Kualifikasi Profesional
Yang dimaksud dengan kualifikasi profesional yaitu kemampuan melakukan tugas mengajar dan mendidik yang diperoleh melalui pendidikan dan latihan.
b.      Profesionalisasi
Profesionalisasi adalah suatu proses, pertumbuhan, perawatan dan pemeliharaan untuk mencapai tingkat profesi yang optimal. Dalam hal ini saya kaitkan dengan usaha-usaha pengembangan status jabatan guru sebagai pengajar dan pendidik menjadi guru yang profesional. Guru itu bagaikan sumber air yang terus menerus mengalir sepanjang kariernya, jika sumber airitu tidak diisi terus menerus maka sumber air itu akan kering. Demikian juga jabatan guru, apabila guru tidak berusaha menambah pengetahuan yang baru,maka mated sajian waktu mengajar akan "gersang". Dalam usaha profesionalisasi ini ada dua motif, yaitu :
1)      Motif eksternal yaitu pimpinan yang mendorong guru untuk mengikutipenataran, atau kegiatan-kegiatan akademik yang sejenis. Atau ada lembagapendidikan yang memberi kesempatan bagi guru untuk belajar lagi. Dan initermasuk in-service education.
2)      Motif internal yaitu dorongan dari diri guru itu sendiri yang berusahabelajar terus menerus untuk tumbuh dalam jabatannya, baik itu melaluimembaca dan mengikuti berita yang berkaitan dengan pendidikan, maupunmengikuti pendidikan yang lebih tinggi, demi untuk meningkatkan profesinyadi bidang pendidikan.
c.       Pendidikan Profesi Guru
Pendidikan profesi ditekankan pada unsur kematangan, keterampilan, dan tanggungjawab. Untuk itu diperlukan waktu yang memadai melakukan latihan, praktek dan magang. Pendidikan profesi dilakukan setelah peserta didik melewati jenjang pendidikan tinggi atau pendidikan akademik. Pendidikan profesi adalah syarat bagi calon guru untuk dapat mengikuti uji kompetensi dan sertifikasi guru. Pendidikan profesi keguruan dilakukan dengan cara konsuntif bagi lulusan D2, D3 dan S1. Pendidikan profesi guru tersebut dilaksanakan oleh LPTK terakreditasi.
2.      Meningkatkan peran guru dalam masyarakat
Peran yang dimaksud adalah peran secara langsung. Dalam beberapa fakta di lapangan guru yang mampu mewujudkan perannya secara langsung sangat dihargai atau terlihat ketinggian martabatnya.
3.      Meningkatkan Kewibawaan Guru Dimata Masyarakat
Dalam meningkat kewibawaan guru di mata masyarakat, beberapa hal yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut (termasuk diwaktu diklat):
a.       Membekali guru dengan berbagai pengetahuan umum, sehingga guru dapat memandang masalah disekitarnya dengan cermat.
b.      Menanamkan kedalam diri guru akan norma yang yang berlaku ditempat ia berada.
c.       Mengatur  penggunaan wewenang guru seperti dengan diadakannya UUBHP.
                 
6.      Jelaskan secara rinci 4 (empat) kompetensi yang perlu dikuasai guru berdasarkan PP No. 74 tahun 2008! Dan upaya apa yang perlu saudara lakukan untuk memenuhi keempat kompetensi yang dimaksud?
Jawaban:
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru, bahwa “Kompetensi merupakan seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai, dan diaktualisasikan oleh Guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan”. Kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap guru berdasarkan PP Nomor 74 Tahun 2008 tersebut, adalah ”Kompetensi Guru sebagaimana meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi”.
1.      Kompetensi pedagogik
Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan Guru dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik yang sekurang-kurangnya meliputi:
a.       Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan;
b.      Pemahaman terhadap peserta didik;
c.       Pengembangan kurikulum atau silabus;
d.      Perancangan pembelajaran;
e.       Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis;
f.       Pemanfaatan teknologi pembelajaran;
g.       Evaluasi hasil belajar;
h.      Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
2.      Kompetensi kepribadian
Kompetensi kepribadian sekurang-kurangnya mencakup kepribadian yang:
a.       beriman dan bertakwa;
b.      berakhlak mulia;
c.       arif dan bijaksana;
d.      demokratis;
e.       mantap;
f.       berwibawa;
g.       stabil;
h.      dewasa;
i.        jujur;
j.        sportif;
k.      Menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat;
l.        secara obyektif mengevaluasi kinerja sendiri; dan m. mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan.
3.      Kompetensi sosial merupakan kemampuan Guru sebagai bagian dari Masyarakat yang sekurang-kurangnya meliputi kompetensi untuk:
a.       berkomunikasi lisan, tulis, dan/atau isyarat secara santun;
b.      menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional;
c.       bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, pimpinan satuan pendidikan, orang tua atau wali peserta didik;
d.      bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar dengan mengindahkan norma serta sistem nilai yang berlaku;
e.       menerapkan prinsip persaudaraan sejati dan semangat kebersamaan.
4.      Kompetensi profesional merupakan kemampuan Guru dalam menguasai pengetahuan bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni dan budaya yang diampunya yang sekurang-kurangnya meliputi penguasaan :
a.       materi pelajaran secara luas dan mendalam sesuai dengan standar isi program satuan pendidikan, mata pelajaran, dan/atau kelompok mata pelajaran yang akan diampu;
b.      konsep dan metode disiplin keilmuan, teknologi, atau seni yang relevan, yang secara konseptual menaungi atau koheren dengan program satuan pendidikan, mata pelajaran, dan/atau kelompok mata pelajaran yang akan diampu”.

Upaya yang dapat saya lakukan untuk memenuhi keempat kompetensi di atas adalah dengan cara belajar, baik belajar dengan hal-hal bru maupun belajar dari kesalahan sendiri dan orang lain , meminta petunjuk dari guru-guru yang telah berpengalaman di bidangnya dan memahami dengan sebenar-benarnya selama mempelajarinya melalui mata-mata kuliah kependidikan.

7.      Profesi konseling merupakan bagian integral dalam sistem pendidikan yang komprehensif.
a.      Coba saudara jelaskan dengan memberi ilustrasi tenteng persepsi siswa dan guru tentang bimbingan dan konseling di sekolah selama ini !
Jawaban:
      Saya dulu telah menjadi seorang siswa, persepsi saya mengenai bimbingan dan konseling (BK) di sekolah adlah sangat baik. Menurut saya, dengan adanya BK di sekolah dapat membantu guru dalam mengatasi dan menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi siswa. Siswa-siswa menjadi terbantu dan merasa ada tempat untuk mengungkapkan apa yang sedang dialami. Karena guru BK berbeda dengan guru lainnya atau guru mata pelajaran, yang memiliki keterbatasan dalam mengatasi masalah kesiswaan. Contohnya: seorang siswa sekolah menengah atas (SMA) sedang mengalami masalah, yakni bingung untuk menentukan jurusan yang akan dipilih setelah tamat  SMA nantinya. Hal itu tersebut bisa didiskusikan dengan guru BK, karena guru BK memahami karakter dan kemmpuan siswa. Sedangkan guru mata pelajaran bisa saja menyuruh siswa mengambil jurusan yang sesuai dengan mata pelajaran yang di ajarkannya. Padahal belum tentu siswa tersebut berbakat di bidang itu.
      Persepsi guru tentang bimbingan dan konseling juga sangat baik. Dimana dengan adanya guru BK. Dapat juga membantu guru dalam membimbing siswa kearah yang lebih baik, mengatasi masalah siswa dan mencari solusi yang tepat. Seperti yang terdapat di dalam Kepmen Diknas Nomor 025/0/1995 pengertian bimbingan dan konseling adlah pelayanan dan bantuan untuk peserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok, agar mampu mandiri dan berkembang secara optimal dalam bidang bimbingan pribadi, bimbingan social, bimbingan belajar, dan bimbingan karier, melalui berbagai jenis layanan kegiatan pendukung, berdasarkan norma-norma yang berlaku.
Sedangkan menurut Priyatno dan Erman Amti (1994: 124) Presepsi Terhadap Bimbingan konseling terbagi sebagai berikut ;
1)      Bimbingan dan konseling disamakan saja dengan atau dipisahkan sama sekali dari pendidikan.
2)      Konselor di sekolah dianggap sebagai polisi sekolah.
3)      Bimbingan dan konseling dianggap semata-mata sebagai proses pemberian nasehat.
4)      Bimbingan dan konseling dibatasi pada hanya menangani maslah yangbersifat incidental.
5)      Bimbingan dan konseling dibatasi hanya untuk klien- klien tertentu saja.
6)      Bimbingan dan konseling melayani “ orang sakit” dan “ kurang normal”.
7)      Bimbingan dan konseling bekerja sendiri.
8)      Konselor harus aktif, sedangkan pihak lain pasif.
9)      Menganggap pekerjaan bimbingan dan konseling dapat dilakukan olehsiapa saja.
10)  Pelayanan bimbingan dan konseling berpusat pada keluhan pertama saja.
11)  Menyamakan bimbingan dan konseling dengan pekerjaan dokter dan psikiater.
b.      Jelaskan minimal 3 (tiga) fungsi bimbingan dan 3 (tiga) asas pokok bimbingan. Jawaban saudara dilengkapi contoh konkrit dan fakta actual di lapangan !
Jawaban:
1.      Fungsi bimbingan dan konseling
Menurut Prayitno (dalam Arni Muhammad dan Asmidir Ilyas, 2005:58) untuk mencapai tujuan bimbingan dan konseling,  maka bimbimbingan dan konseling berfungsi:
1)      Fungsi pemahaman
Memahami siswa dan permsalahannya akan memungkinkan adanya jalan keluar dari masalah tersebut. Sehingga diharapkan siswa terlepas dari permasalahan yang dialaminya. Contoh: ketika seorang guru menemukan seorang siswa yang tidak konsentrasi belajar sehingga banyak melamun, guru mata pelajaran dapat berbicara empat mata dengan siswa tersebut. Jika oleh guru  mata pelajaran tidak dapat memberikan solusi tentang masalah yang dialami siswa tersebut atau siswa itu tidak mau bercerita tentang masalah yang dia alami, maka di sini berlaku fungsi bimbingan konseling yang memiliki fungsi pemahaman siswa, karena guru BK memiliki trik dan strategi dalam memahami tiap siswa yang berbeda dan pendekatan yang berbeda pula.
2)      Fungsi pencegahan
Untuk mencegah dan paling tidak memperkecil akibat yang akan timbul dari masalah siswa. Contoh: guru pembimbing dapat menjalankan fungsi ini melalui pendidikan sex, seperti mendatangkan pemateri dari luar sekolah.
3)      Fungsi pemeliharaan
Memberikan pemeliharaan terhadap potensi dan kekuatan yang ada pada individu agar tidak terbuang sia-sia dan mengurangi kekurangan dari individu secara sedikit demi sedikit. Contoh: guru pembimbing memberikan dorongan berupa motivasi, inspirasi daan semangat agar siswa mau dan mampu menyalurkan potensi dan kekuatannya.misalnya seorang anak yang pandai bermain sepakbola, walaupun bukan ranah akademik, guru pembimbing wajib memberikan motivasi, inspirasi dan semangat agar anak tersebut dapat menyalurkan potensinya bermin sepakbola.
4)      Fungsi pengembangan
Membantu untuk mengembangkan potensi yang ada dalam diri siswa, sehingga individu/siswa dapat puas dan bahagia dalam hidupnya. Contoh: Ketika guru pembimbing telah mengetahui kecendrungan potensi siswa, guru pembimbing dapat memberikan penguatan atau apresiasi agar siswa tersebut dapat mengembangkan potensinya. Seperti contoh di atas guru pembimbing dapat memberikan motivasi dari pemain bola dunia dan lain-lain.
5)      Fungsi pengentasan
saha untuk memecahkan masalah siswa sehingga siswa dapat terentaskan dari masalah tersebut dan memperoleh kebahagiaan hidupnya. Contoh: seorang siswa kesulitan pada mata pelajaran fisika, kesultan itu disebabkan oleh banyak factor, di sini guru pembimbing dapat menjalankan fungsinya dalam fungsi pengentasan dengan cara pendalaman masalah siswa dan mencari solusinya seperti: meminta guru fisika menambahkan jam pelajaran, menyarankan siswa untuk ikut les privat atau saran lainnya yang bertujuan untuk mengentaskan atau menyelesaikan masalah siswa tersebut.
2.      Asas bimbingan dan konseling
Menurut Prayitno (dalam Arni Muhammad dan Asmidir Ilyas, 2005:62) dan (dalam Dewa Ketut Sukardi dan Desak P.E Nila Kusmawati, 2008:14) beberapa asas bimbingan dan konseling yang perlu diterapkan dan diingat adalah: (1) asas kerahasiaan, (2) asas kesukarelaan, (3) asas keterbukaan, (4) asas kekinian, (5) asas kemandirian, (6) asas kegiatan, (7) asas kedinamisan, (8) asas keterpaduan, (9) asas kenormatifan, (10) asas keahlian, (11) asas alih tangan, dan (12) asas Tut Wuri Handayani.
Disini saya akan menjelaskan sekaligus member contoh 3 (tiga) asas bimbingan dan konseling dari 12 (dua belas) asas diatas.
1)      Asas kerahasiaan
Kegiatan bimbingan dan konseling adalah melayani individu yang bermasalah. Sebahagian besar orang beranggapan bahwa masalah merupakan suatu aib yang harus ditutupi sehingga tidak seorangpun boleh tahu akan adanya masalah tersebut. Jika bimbingann dan konseling di sekolah hendak dimanfaatkan secara penuh, maka masalah yang dihadapi siswa tidak akan diberitahukan kepada orang lain. Segala hal yang diungkapkan atau dikatakan siswa kepada guru BK tidak berhak diketahui oleh orang lain yang tidak berkepentingan. Contohnya: Contoh: ketika seorang guru menemukan seorang siswa yang tidak konsentrasi belajar sehingga banyak melamun, guru mata pelajaran dapat berbicara empat mata dengan siswa tersebut. Jika oleh guru  mata pelajaran tidak dapat memberikan solusi tentang masalah yang dialami siswa tersebut atau siswa itu tidak mau bercerita tentang masalah yang dia alami, maka di sini berlaku fungsi bimbingan konseling yang memiliki fungsi pemahaman siswa, karena guru BK memiliki trik dan strategi dalam memahami tiap siswa yang berbeda dan pendekatan yang berbeda pula. Kemudian guru BK tidak boleh memberitahukan masalah yang telah diungkapkan siswa kepada orang lain.
2)      Asas kesukarelaan
Bila asas kerahasiaan benar-benar berjalan sebagaimana mestinya , maka pada diri siswa dapat diharapkan adanya kesukarelaan siswa untuk memecahkan masalahnya bersama guru BK. Contohnya: seorang anak mengalami masalah dalam mempelajari matematika, karena metode belajar guru mata pelajaran sulit dipahaminya. Oleh karena segan mengatakan langsung kepada guru yang bersangkutan dan takut guru yang bersangkutan marah, maka siswa dengan sukarela mengadukan masalahnya tersebut kepada guru BK dengan harapan aka nada solusi yang tepat yang akan diberikan oleh guru BK.
3)       Asas keterbukaan
Bimbingan dan konseling yang efisien hanya berlangsung dalam suasana keterbukaan yaitu masing-masing (antara guru pembimbing dan siswa asuh) bersedia membuka diri untuk kepentingan pemecahan masalah. Contohnya: ketika siswa sudah mau menceritakan masalah kepada guru pembimbing, maka semua penyebab ataupun akibat dari masalah itu harus diceritakan oleh siswa maupun guru secara transparan tanpa ada yang ditutupi sedikitpun.
c.       Jelaskan tujuan , manfaat/guna, dan sasaran pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah ! jawaban saudara dilengkapi contoh.
Jawaban:
1.      Tujuan bimbingan dan konseling di sekolah
Menurut saya tujuan bimbingan dan konseling tidak terbatas pada siswa-siswa saja. Tetapi mencakup keseluruhan masyarakat sekolah pada umumnya yaitu untuk kepentingan sekkolah, siswa, guru dan orang tua. Seperti yang dikemukakan Prayitno (dalam Arni Muhammad dan Asmidir Ilyas, 2005:56) sebagai berikut:
a)      Tujuan bimbingan dan konseling untuk kepentingan sekolah meliputi:
1)      Menyusun dan menyesuaikan data tentang siswa.
2)      Sebagai penengah antara sekolah dan masyarakat.
3)      Mengadakan penelitian tentang siswa dan latar belakang siswa.
4)      Menyelenggarakan program tes.
5)      Membantu menyelenggarakan kegiatan penataran bagi guru dan staf lainnya.
6)      Menyelenggarakan pendidikan lanjutan bagi siswa yang sudah tamat (tambahan keterampilan).
b)      Tujuan bimbingan dan konseling untuk kepentingan untuk siswa meliputi:
1)      Membantu siswa untuk mengembangkan diri sesuai dengan potensi yang dipunyai.
2)      Membantu sosialisai sensitifikasi siswa terhadap kebutuhannya
3)      Membantu siswa untuk mengembangkan motivasi belajar.
4)      Memberikan dorongan dalam mengarahkan diri, pemecahan masalah pengambilan keputusan dalam pendidikan.
5)      Mengembangkan sikap dan nilaisecara menyeluruh serta puas dengan keadaan hidup.
6)      Membantu siswa dalam memahami tingkah laku manusia.
7)      Membantu siswa dalam memperoleh kepuasan diri
8)      Membantu siswa untuk hidup seimbang dalam aspek jasmani, rohani, emosi dan social.
9)      Membantu siswa mendapat kesempatan dalam mengembangkan potensinya di lingkungan dan masyarakat.
c)      Tujuan bimbingan dan konseling untuk guru meliputi:
1)      Membnatu guru dalam keseluruhan program pendidikan.
2)      Membantu guru dalam usaha memahami perbedaan individu siswa.
3)      Merangsang dan mendorong penggunaan prosedur dan teknik bimbingan.
4)      Membantu dan mengenalkan pentingnya keterlibatan diri dalam keseluruhan program pendidikan.
5)      Membantu guru dalam berkomunikasi dengan siswa.
d)     Tujuan bimbingan dan konseling untuk orangtua siswa meliputi:
1)      Membantu orangtua dalam menghadapi masalah hubungan antara siswa dengan keluarga.
2)      Membantu dalam memperoleh pengertian tentang masalah siswa serta bantuan yang dapat diberikan.
3)      Membina hubungan baik antara keluarga dan sekolah.
4)      Membantu memberikan pengertian terhadap orangtua tentang pendidikan pada umumnya.
2.      Manfaat/guna bimbingan dan konseling di sekolah
Manfaat/ guna BK disekolah adalah sangat bermanfaat bagi siswa dalam mengatasi segala persoalan yang dialaminya. Baik persoalan akademik maupun persoalan pribadi siswa tersebut. Sehingga siswa tidak melakukan tingkah laku menyimpang.
3.      Sasaran bimbingan dan konseling di sekolah
Secara umum sasaran dari bimbingan adalah mengembangkan apa yang terdapat pada diri tia-tiap individu sendiri, lingkungannya dan masyarakat pada umunya. Secara lebih khusus sasaran pembinaan pribadi siswa melalui layanan bimbingan mencakup tahapan-tahapan pengembangan kemampuan-kemampuan:
1)      Pengungkapan, pengenalan, dan penerimaan diri.
2)      Pengenalan lingkungan.
3)      Pengambilan keputusan.
4)      Pengarahan diri.
5)      Perwujudan diri.
Contoh tujuan bimbingan dan konseling di sekolah. Ada seorang siswa yang bermasalah sulit memahami mata pelajaran matematika, maka guru BKdapat membantu siswa tersebut sehingga dapat membantu guru dalam menyelesai kan masalah siswa, sehingga siswa tersebut bisa mendapatkan nilai yang bagus dan tidak mengecewakan orangtuanya. Dengan hal tersebut juga mendorong siswa mengarah kan dirinya dan mengambil keputusan yang baik.
d.      Jelaskan tugas dan tanggungjawab apa yang dapat saudara lakukan sebagai guru mata pelajaran (sesuai jurusan/prodi) yang saudara jalani saat ini dalam memasyarakatkan bimbingan dan konseling sekolah?
Jawaban:
      Berdasarkan Keputusan Menpan Nomor 84/1993 ( dalam Arni Muhammad dan Asmidir Ilyas, 2005:42)  adapun tugas pokok guru adalah (1) menyusun program pengajaran, menyajikan program pengajaran, evaluasi belajar, analisis hasil belajar, serta menyusun program perbaikan, dan pengayaan terhadap peserta didik yang menjadi jawabnya, (2) menyusun program bimbingan, evaluasi pelaksanaan bimbingan, analisis hasil pelaksanaan bimbingan , dan tindak lanjut dalam program binmbingan terhadap peserta didik yang menjadi tanggung jawabnya. Tanggung jawab guru adalah menyelesaikan tugas sebagai tenaga pengajar atau pembimbing sesuai dengan tujuan pendidikan pendidikan yang dibebankan kepadanya.
      Jadi tugas dan tanggung jawab yang dapat saya lakukan dalam mata pelajaran TIK untuk memasyarakatkan bimbingan dan konseling di sekolah adalah sebagai berikut:
1)      Merencanakan kegiatan penyelesaian studi PTIK, memberikan pelajaran teknologi yang sesuai dengan perkembangan zaman dan berguna bagi karier kehidupannya di masa depan.
2)      Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimiliki peserta didik secara optimal.
3)      Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat serta lingkungan kerjanya.
4)      Mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian dengan lingkungan pendidikan, masyarakat, maupun lingkungan kerja.
Prayitno (2003) memerinci peran, tugas dan tanggung jawab guru-guru matapelajaran dalam bimbingan dan konseling adalah : 
1)      Membantu memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling kepada siswa.
2)      Membantu guru pembimbing/konselor mengidentifikasi siswa-siswa yang memerlukan layanan bimbingan dan konseling, serta pengumpulan data tentang siswa-siswa tersebut.
3)      Mengalih tangankan siswa yang memerlukan pelayanan bimbingan dan konseling kepada guru pembimbing/konselor.
4)      Menerima siswa alih tangan dari guru pembimbing/konselor, yaitu siswa yang menuntut guru pembimbing/konselor memerlukan pelayanan pengajar /latihan khusus (seperti pengajaran/ latihan perbaikan, program pengayaan).
5)      Membantu mengembangkan suasana kelas, hubungan guru-siswa danhubungan siswa-siswa yang menunjang pelaksanaan pelayanan pembimbingandan konseling.
6)      Memberikan kesempatan dan kemudahan kepada siswa yang memerlukan layanan/kegiatan bimbingan dan konseling untuk mengikuti/menjalani layanan/kegiatan yang dimaksudkan itu.
7)      Berpartisipasi dalam kegiatan khusus penanganan masalah siswa, seperti konferensi kasus.
8)      Membantu pengumpulan informasi yang diperlukan dalam rangka penilaian pelayanan bimbingan dan konseling serta upaya tindak lanjutnya.
e.       Jelaskan mengapa kerjasama guru mata pelajaran dengan guru bimbingan dan konseling kurang/tidak terjalin dengan baik selama ini? Jelaskan upaya yang perlu saudara lakukan? Serta bentuk-bentuk kemitraan seperti apa yang perlu ditumbuhkembangkan antara guru mata pelajaran dengan guru pembimbing (konselor) dan personil lainnya di sekolah guna untuk perkembangan siswa secara optimal sesuai dengan tujuan bimbingan dan konseling?
Jawaban:
1.      Kurangnya kerjasama antara guru mata pelajaran dengan guru BK, dikarenakan guru mata pelajaran merasa bahwa ia sendiri mampu mengatasi masalah-masalah yang dihadapi siswa. Padahal tidak semua masalah yang dialami siswa dapat diatasi oleh guru mata pelajaran. Guru BK lah yang memiliki wawasan dan pengalaman dalam mengatasi masalah yang dialami siswa dan memberikan solusi yang tepat.
2.      Upaya yang dapat saya lakukan adalah sebagai calon guru nantinya tentunya akan memulai diri saya sendiri terlebih dahulu harus menjalin kerjasama yang baik dengan guru BK. Setelah itu guru-guru yang lain pasti akan terpengaruh juga menjalin kerjasama dengan guru BK agar siswa-siswa yang mengalami masalah dengan mata pelajaran yang kami ajarkan dapat terselesaikan masalahnya dan semua akan lulus di semua mata pelajaran yang kami ajarkan.
3.      Bentuk-bentuk kemitraan yang perlu dikembangkan antara guru matapelajaran dengan guru BK adalah sebagai berikut:
a)      Membantu memasyarakatkan pelayanan BK kepada siswa.
b)      Membantu guru pembimbing mengidentifikasi siswa-siswa yang memerlukan  layanan BK serta pengumpulan data tentang siswa-siswa tersebut.
c)      Mengalihtangankan siswa yang memerlukan pelayanan BK kepada guru pembimbing.
d)     Menerima alih tangan dari guru pembimbing yaitu siswa yang menurut guru pembimbing memrlukan pelayanan pengajaran latihan khusus.
e)      Membantu mengembangkan suasana kelas, hubungan guru siswa dan hubungan siswa-siswa yang menunjang pelaksanaan pelayanan BK.
f)       Memberikan kesempatan dan kemudahan kepada siswa yang memerlukan layanan BK.
g)      Berpartisipasi dalam kegiatan khusus penanganan masalah siswa konferensi kasus.
h)      Membantu pengumpulan informasi yang diperlukan dalam rangka penilaian layanan BK.
f.       Dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah. kegiatan-kegiatan apa yang dapat dilakukan guru mata pelajaran dalam: (a) layanan orientasi, (b) layanan informasi, (c) layanan penguasaan kontes, (d) layanan penempatan dan penyaluran, (e) layanan mediasi, dan (f) layanan konsultasi ?
Jawaban:
Menurut Prayitno (dalam Syahril, dkk., 2009:72)  kegiatan yang dapat dilakukan guru dalam:
a)      Layanan orientasi
Layanan orientasi ditujukan untuk siswa baru dan pihak-pihak lain terutama orang tua siswa guna memberikan pemahaman dan penyesuaian diri terutama penyesuaian siswa terhadap lingkungan sekolah yang baru dimasukinya. Secara umum, layanan orientasi ini mengandung makna layanan yang diberikan lebih mengarah pada pengenalan, yang barangkali bukan hanya untuk siswa baru tetapi juga perlu diberikan kepada siswa-siswa dikelas yang lebih tinggi. Pengenalan itu juga terarah kepada salah satu atau lebih dari bidang bimbingan yang ada. Kegiatan yang dapat dilakukan adalah guru mata pelajaran ikut berpartisipasi dalam kegiatan Masa Orientasi Siswa (MOS).
b)      Layanan informasi
Layanan informasi bertujuan untuk membekali individu siswa dengan berbagai pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai hal yang berguna untuk mengenal diri, merencanakan dan mengembangkan pola kehidupan sebagai pelajar, anggota keluarga dan masyarakat. Kegiatan yang dapat dilakukan adalah memberikan kesempatan kepada siswa mengenali dirinya, kemudian beri masukan.
c)      Layanan penguasaan kontens
Layanan penguasaan kontens atau layanan pembelajaran bertujuan untuk memungkinkan siswa memahami dan mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, keterampilan dan materi belajar yang cocok dengan kecepatan dan kesulitan belajarnya, serta kemampuan yang berguna dalam kehidupan dan perkembangan dirinya. Kegiatan yang dapat dilakukan adalah: saat memberikan mata pelajaran, guru hendaknya memperhatikan siswa mengerti atau tidak dengan yang diajarkannya tersebut. Didepan kelas guru harus menjaga wibawanya, sehingga menjadi teladan bagi siswa.
d)     Layanan penempatan dan penyaluran
Layanan ini bertujuan untuk menempatkan dan menyalurkan kemampuan, bakat, minat siswa agar berada pada posisi dan pilihan yang tepat yaitu berkenaan dengan penjurusan, kelompok belajar, pilihan pekerjaan/ karier, kegiatan ekstra kurikuler dll. Kegiatan yang dapat dilakukan adalah: membuat sebuah kegiatan ekstrakurikuler pengembangan bakat dan minat siswa,  sehingga akan terlihat masing-masing bakat dan potensi yang dimiliki siswa.
e)      Layanan mediasi
Layanan mediasi ini merupakan layanan yang bertujuan untuk mengembali -kan siswa ke sikapnya yang lebih baik. Melalui proses mediasi siswa mampu menyadari kemampuan dan sikap dirinya yang mungkin selama ini menimbulkan masalah bagi dirinya dan orang lain. Kegiatan yang dapat dilakukan adalah: tidak menyudutkan siswa atas permasalahan yang sedang siswa. Akan tetapi,  melakukan kerja sama dengan guru BK, untuk mencari solusi terbaik.
f)       Layanan konsultasi
Layanan konsultasi bertujuan supaya siswa bisa sharing atau menceritakan sesuatu yang bisa mengganggunya dalam proses pembelajaran disekolah. Layanan ini sangat dibutuhkan siswa disekolah guna pengentasan masalah bagi siswa melalui guru pembimbing yang ahli di bidangnya. Kegiatan yang dapat dilakukan adalah: guru mata pelajaran menanyakan kepada siswa sudah mengerti atau belum dengan materi yang telah diberikan. Jika belum, maka guru mata pelajaran harus menerangkan kembali materi tersebut sampai siswa bisa mengerti.

8.      Jelaskan usaha apa yang dapat dilakukan Guru Mata Pelajaran yang professional di masa depan untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan proses pembelajaran PAKEM untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan mutu pendidikan di masa yang akan datang !
Jawaban:
Pembelajaran merupakan salah satu unsur penentu baik tidaknya lulusan yang dihasilkan oleh suatu system pendidikan. Pembelajaran ibarat jantung dari proses pendidikan. Pembelajaran yang baik cenderung menghasilkan lulusan dengan hasil belajar yang baik pula, demikian pula sebaliknya. Hasil belajar pendidikan di Indonesia masih dipandang kurang baik. Sebagian besar siswa belum mampu menggapai potensi ideal/optimal yang dimilikinya. Oleh karena itu, perlu ada perubahan proses pembelajaran dari kebiasaan yang sudah berlangsung selama ini.     
Pembelajaran yang saat ini dikembangkan dan banyak dikenalkan ke seluruh pelosok tanah air adalah Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan atau disingkat dengan PAKEM. Disebut demikian karena pembelajaran ini dirancang agar mengaktifkan anak, mengembangkan kreativitas sehingga efektif namun tetap menyenangkan. Penyajian Unit PAKEM dalam pelatihan MBS bagi sekolah dan Komite Sekolah dimaksudkan untuk:
1)      Memberikan gambaran tentang apa, mengapa, dan bagaimana pelaksanaan PAKEM kepada peserta pelatihan terutama Kepala Sekolah dan Komite Sekolah
2)      Mendorong Komite Sekolah, masyarakat dan orang tua untuk memberikan dukungan terhadap pelaksanaan PAKEM di sekolah.
3)      Meningkatkan manajemen sekolah yang mengutamakan perbaikan proses belajar mengajar.
Depdiknas pada tahun 2005 menjelaskan bahwa tujuan PAKEM adalah untuk menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan dengan menyiapkan siswa memperoleh keterampilan, pengetahuan, dan sikap untuk persiapan kehidupan masa depannya. Kegiatan PAKEM mengeksplorasi pengelolaan kelas belajar aktif, strategi dan teknik pembelajaran yang efektif untuk mengembangkan kemampuan siswa untuk berfikir.
Agar pelaksanaan Pakem berjalan sebagaimana diharapkan, John B. Biggs and Ross Telfer, dalam bukunya “The Process of Learning”, 1987, edisi kedua, menyebutkan paling tidak ada 12 aspek dari sebuah pembelajaran kreatif, yang harus dipahami dan diusahakan oleh seorang guru yang baik dalam proses pembelajaran terhadap siswa sehingga meningkatkan hasil belajar siswa dan mutu pendidikan di masa yang akan datang:
1)      Memahami potensi siswa yang tersembunyi dan mendorongnya untuk berkembang sesuai dengan kecenderungan bakat dan minat mereka.
2)      Memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar meningkatkan rasa tanggung jawab dalam melaksanakan tugas dan bantuan jika mereka membutuhkan.
3)      Menghargai potensi siswa yang lemah/lamban dan memperlihatkan entuisme terhadap ide serta gagasan mereka.
4)      Mendorong siswa untuk terus maju mencapai sukses dalam bidang yang diminati dan penghargaan atas prestasi mereka.
5)      Mengakui pekerjaan siswa dalam satu bidang untuk memberikan semangat pada pekerjaan lain berikutnya.
6)      Menggunakan kemampuan fantasi dalam proses pembelajaran untuk membangun hubungan dengan realitas dan kehidupan nyata.
7)      Memuji keindahan perbedaan potensi, karakter, bakat dan minat serta modalitas gaya belajar individu siswa.
8)      Mendorong dan menghargai keterlibatan individu siswa secara penuh dalam proyek-proyek pembelajaran mandiri.
9)      Menyatakan kapada para siswa bahwa guru-guru merupakan mitra mereka dan perannya sebagai motivator dan fasilitator bagi siswa.
10)  Menciptakan suasana belajar yang kondusif dan bebas dari tekanan dan intimidasi dalam usaha meyakinkan minat belajar siswa.
11)  Mendorong terjadinya proses pembelajaran interaktif, kolaboratif, inkuiri dan diskaveri agar terbentuk budaya belajar yang bermakna (meaningful learning) pada siswa.
12)  Memberikan tes/ujian yang bisa mendorong terjadinya umpan balik dan semangat/gairah pada siswa untuk ingin mempelajari materi lebih dalam.






















ANALISIS DAN DESAIN TCP IPv4

ANALISIS DAN DESAIN TCP IPv4   BAB I PENDAHULUAN   Dalam dunia komunikasi kita sering mengenal istilah jaringan.jaringan itu sendiri d...